Rabu, 23 Januari 2008

WORDS IN SENTENCES

1. I can’t eat this apple because it isn’t (ripe,rope,real, read) yet.

2. Do you have any records ? Yes , I have ( any, few, little,several) new ones.

3. I can’t read this telegram,but I think the first ( word,world,wood, work) is please.

4. I can’t see the television picture. Could you (mouse,move,movie,mouse)to one side

5. I can’t see you today but I can see you (tomorrow,last week, together, towards)

6. I can’t write with this pencil , because it isn’t (shape,sharp, shop, soap) enough.

7. My (happy,hobby,honey,hurry) is collecting stamp. Iam a philatelist.

8. I collect my stamps in my ( album, book, box, stamp album )

9. I couldn’t find the small boy because he was (hiding,hidden,hide,hiking)

10. I’d like some (break,bread, bright, blood) with butter, please.

11. I’d like some shoes the (side,size,site,seat) is number 39.

12. I don’t like noise . So I (avoid,awake,stop,sleep) the noisy places.

13. I don’t live in town . I live in one of the (suburb,urban, metropolis, country)

14. I don’t think the servant stole my money . she is very (honey,honest, honour, hot)

15. If he hasn’t arrived yet it is (possible, maybe, perhaps, certain) he is absent.

16. If someone has stolen your things (report, raport, port, tell) to the police.

17. If you are going to the mud put on your (ladder,rubber,ribbon,rubbish) shoes.

18. If you are ill ,the doctor will ( examine, examination,export, exit) your body.

19. If you aren’t well enough to work ( stay, sit,seat, set) in bed to rest.

20. If you can’t swim don’t go too far you will (down, drown, drawn,drop)

Selasa, 22 Januari 2008

BAGAIMANA AGAR TIDAK PUTUS ASA
Sudah lama berusaha untuk tampil di depan publik alias orang banyak , tetapi selalu ada kendala . Malu, takut, khawatir , selalu saja perasaan itu yang muncul . Tidak percaya diri itu istilah yang paling tepat. BAnyak yang bilang dan menyarankan dengan berbagai teknik untuk menghilangkan perasaan itu . Tetapi begitu mulai berhadapan dengan sekian banyak mata selalu saja muncul kekhawatiran yang sama. Ada apa gerangan dalam diri ini ?
Begitulah selalu yang muncul adalah tidak berani yang akhirnya menuju "biarin deh " artinya , putus asa.
Kalau sudah putus asa apa obatnya ? Kembali lagi ya dirinya sendiri. orang seperti mudah berkata , begini atau begitu tetapi tidak menunjukkan jalan keluar yang konkrit . Semua masih di awang awang. Putus asa adalah masalah ketetapan hati . Yaitu berani mengambil keputusan dengan resiko apapun . Nah , disinilah . berani menghadapi resiko apapun.
Tidak gampang menetapkan hati untuk berani menghadapi resiko. Seringkali kehidupan kita , dalam keluarga , anak anak usia balita , sampai dengan remaja tidak dilatih oleh orangtuanya untuk berani berhadapan dengan resiko.
Kalau ada keputusan yang di ambil oleh anak lalu disitu ada resiko maka orangtuanya yang tampil melindunginya. Hal kecil yang sering terlupakan. BAhwa keputusan orang tua itu telah menghambat pengalaman anak dalam mengelola sebuah resiko.
Ketakutan terhadap resiko itulah yang memunculkan putus asa. Padahal tidak semua resiko adalah negatif bahkan banyak resiko yang justru menjadi pemacu untuk suatu kemajuan. Jadi jangan biarkan diri kita dalam ketakutan terhadap resiko sehingga putus asa . Ayo kita mulai mengelola resiko untuk menuju kepada kemajuan.